Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?

Barakatinews - Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih dihadapkan dengan tantangan besar dalam menarik minat investor asing yang diharapkan akan membantu membiayai pembangunan yang mencapai ratusan triliun rupiah. Meskipun Presiden Joko Widodo mengklaim telah ada investor asing yang bermitra dengan investor lokal dalam proyek IKN, namun hal ini masih belum cukup untuk membantu mengatasi sepinya minat investor asing.

Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?
Pada Kamis tanggal 21 September, Presiden Joko Widodo mengadakan kunjungan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi memberikan pidato di hadapan para tamu dan pejabat yang ikut hadir.

Kendati investor dalam negeri masih menunjukkan antusiasme, namun hal ini diragukan mampu membiayai pembangunan IKN dengan angka yang mencapai ratusan triliun rupiah. Seorang pengamat ekonomi bahkan memperingatkan bahwa jika tidak ada minat investasi asing dalam proyek tersebut, maka anggaran pembiayaan proyek ini akan menjadi beban bagi APBN.

Baca juga: Menghadapi Cobaan di H-5 Pernikahan: Kisah Suami yang Terkejut Calon Istrinya Telah Hamil

Selain itu, ada juga keprihatinan terhadap potensi IKN menjadi "kota hantu" setelah berhasil dibangun. Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam membangun budaya dan identitas lokal bagi warga yang tinggal di IKN dan kesulitan untuk memindahkan instansi pemerintah ke kota baru tersebut.

Sebelumnya, tercatat bahwa proyek IKN membutuhkan biaya sebesar Rp466 triliun dengan 20% di antaranya berasal dari APBN. Dalam situs resmi IKN, terdapat keterangan bahwa anggaran pembangunan akan ditopang oleh APBN sebesar 53,5% dan sisanya akan berasal dari dana kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), BUMN, serta swasta.

Dalam menjaga kelancaran proyek IKN, dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Pemerintah juga harus mampu menangani konflik pengambilan tanah yang seringkali menjadi sumber perselisihan dan masalah dalam proses pembangunan. Dengan upaya bersama dan perhatian yang serius, diharapkan proyek nasional IKN dapat berjalan sesuai target yang diharapkan dan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1. mengapa IKN sepi investor asing?

Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?
Pada Kamis tanggal 2 November, Presiden Joko Widodo memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diusung oleh pemerintah sebagai proyek nasional terbesar dan paling ambisius saat ini masih menyulitkan dalam menarik minat investor asing. Hal ini lantaran proyek tersebut membutuhkan dana yang sangat besar, kurangnya kepastian hukum dan politik, serta ketidakinginan investor untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang.

Andry Satrio Nugroho, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menyatakan bahwa investor asing masih ragu untuk menginvestasikan modal langsung pada proyek di Indonesia karena IKN (Izin Kerja Konstruksi) masih berada pada tahap ketidakpastian. Oleh karena itu, para investor cenderung lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menanamkan modal mereka pada proyek-proyek yang membutuhkan investasi dalam jangka panjang.

Ketidakpastian tersebut terkait dengan adanya pemilihan presiden pada tahun 2024, dimana masing-masing kandidat memiliki pandangan yang berbeda terhadap kelanjutan proyek IKN. Sikap politik kandidat tersebut dapat memengaruhi kebijakan yang akan diambil, membuat investor merasa ragu untuk menanamkan modalnya dalam jumlah yang besar.

Di sisi lain, investasi para investor asing dalam IKN berisiko. Ketika proyek mengalami keterlambatan atau batal diteruskan, tentu saja para investor harus merugi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kepercayaan investor dalam menginvestasikan modalnya dalam jangka waktu panjang di Indonesia.

Perlu ada tindakan dari pihak otoritas IKN dan pemerintah untuk memberikan kepastian serta keyakinan kepada investor asing dalam menanamkan modalnya ke dalam IKN. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memastikan bahwa proyek ini dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja serta memperbaiki regulasi kebijakan dalam investasi untuk mendorong kepercayaan investor.

2. Dampak Bagi Pembangunan IKN 

Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?
Ilustrasi Foto IKN

Kurangnya investasi asing dalam pembangunan IKN berpotensi memperbesar beban biaya pembangunan yang harus ditanggung anggaran pemerintah. Pemerintah harus terus mendorong proyek tersebut agar tetap berjalan dengan baik dan untuk menghindari kemungkinan proyek tersebut mangkrak. Jika investor asing enggan berpartisipasi dalam pembangunan proyek tersebut, maka APBN harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Ekonom Andry Satrio Nugroho dari INDEF mengungkapkan bahwa dengan kurangnya investasi asing, pembangunan IKN dapat mengalami nasib yang sama dengan kereta cepat Jakarta-Bandung yang terus mengalami penundaan dan biaya tambahan. Jika proyek tersebut memakan waktu yang semakin lama untuk diselesaikan, maka akan ada biaya yang meningkat di masa depan, yang seharusnya diselesaikan pada saat ini.

Menghentikan pembangunan proyek tersebut bukanlah pilihan yang tepat, karena akan memperbesar kerugian investasi negara di masa depan. Pembatalan pembangunan dapat membawa kerugian yang besar bagi prospek investasi negara ke depannya dan mungkin akan merubah regulasi yang sudah ditetapkan bahkan revisi Undang-Undangnya.

Opsi untuk mempercepat pembangunan proyek IKN yang ada saat ini salah satunya adalah dengan melibatkan investor-investor lokal, karena saat ini sepertinya masih banyak investor lokal yang serius ingin terlibat, bahkan beberapa di antaranya sudah menjalin kemitraan dengan investor asing. Bila investor lokal dan investor asing bisa bekerja sama dengan para pengembang lokal, maka proyek IKN dapat berjalan dengan baik sesuai target yang diharapkan.

Namun, investasi asing sebenarnya cukup penting bagi pembangunan IKN, mengingat dengan penanaman modal yang cukup besar dari investor asing, maka dapat membantu mempercepat pembangunan kawasan baru tersebut dan memperbaiki infrastruktur sekitarnya. Dengan demikian, tidak hanya dapat menjaga stabilitas perekonomian nasional tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam waktu yang singkat.

3. Apakah IKN berpotensi terbengkalai? 

Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?
Pada Kamis tanggal 7 Desember, terlihat suasana kegiatan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Dalam pembangunan proyek besar seperti IKN, pasti ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangannya adalah minimnya minat investor asing untuk terlibat. Hal ini memunculkan dugaan bahwa proyek IKN berpotensi terbengkalai atau mangkrak. Isu ini membuat sejumlah pihak khawatir, karena proyek tersebut menggunakan anggaran pemerintah yang tidak sedikit.

Ketakutan akan kemungkinan tersebut bukan tanpa dasar. Banyak proyek infrastruktur di Indonesia yang mangkrak dan memakan biaya yang sangat besar. Bahkan, ada beberapa proyek infrastruktur yang baru diresmikan, namun belum optimal digunakan, seperti jalan tol dan bandara.

Proses pengambilan tanah juga menjadi masalah dalam pembangunan proyek ini. Pengambilan tanah selalu menjadi sumber masalah dan perselisihan antara masyarakat dan pemerintah. Sebelumnya, beberapa warga menentang pengambilan tanah dengan menempatkan batu di jalan-jalan utama, yang mengancam proyek IKN.

Namun, sejak presiden meninjau IKN Desember 2021 dan Menteri ATR/BPN mulai mengeluarkan sertifikat, konflik pengambilan tanah sudah mulai berkurang dan pihak pengembang bisa mulai fokus pada proses pembangunan infrastruktur IKN.

Meskipun demikian, apabila proyek IKN berhasil terus berjalan dan menjadi kota baru, maka akan sulit untuk memindahkan masyarakat atau instansi negara untuk bermukim dan bekerja di sana. Tentu saja, akan diperlukan banyak waktu dan upaya untuk membangun identitas dan budaya lokal bagi warga yang tinggal di IKN.

Dalam upaya menjaga kelancaran proyek IKN, perlu adanya kolaborasi dan kemitraan antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Perhatian yang serius harus diberikan untuk meredam konflik-konflik yang muncul selama proses pembangunan. Dengan begitu, diharapkan bahwa proyek IKN dapat berjalan sesuai target yang diharapkan dan menjadi kota baru yang berkembang pesat.

Sumber Referensi:

1. Kompas (2021). Investor Asing Belum Masuk ke IKN, Apa Alasannya? Diakses pada 22 Desember 2023.

2. BBC Indonesia (2022). Alasan Investor Asing Belum Masuk ke Ibu Kota Negara Nusantara. Diakses pada 22 Desember 2023.

3. CNBC Indonesia (2022). Belum Ada Investor Asing Masuk ke IKN, Ini Penjelasan Jokowi. Diakses pada 22 Desember 2023.

4. Detik (2022). Ekonom: IKN Bisa Jadi 'Kota Hantu' Jika Tidak Difokuskan. Diakses pada 22 Desember 2023.

Posting Komentar untuk "Menggali Fakta di Balik Proyek Ibu Kota Negara: Potensi Mangkrak atau Berdampak pada APBN?"